Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 3
Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 3 - Hallo sahabat Halaman Adeung, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 3, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Jawaban Flat Earth 101, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.Judul : Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 3
link : Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 3
Video Flat Earth 03: Kebohongan Sains Modern secara singkat menuduh bahwa ilmu pengetahuan yang ada sekarang penuh manipulasi. Video tersebut menunjukan sejumlah argumen yang mungkin saja akan membuat kalian berkata "iya, benar juga sih".
Saya hanya ingin menyampaikan, sebaiknya jadilah orang kritis saat menerima informasi. Sebuah kejadian punya sebab akibat, latar belakang yang menjadikannya itu ada. Inilah yang ditutupi Flat Earth.
Mungkin sebagian dari Flat Earth tidak akan menyukai artikel bantahan ini. Ya, itu sih terserah kalian tapi klaim butuh pembuktian. Sayangnya bukti-bukti yang dipaparkan FE sudah dibantah.
Berikut klaim dan bantahannya...
Singkatnya, bintang utara (Polaris) yang terlihat berputar mengelilingi bumi hanyalah ilusi. Memang masuk akal jika dikatakan bahwa sebenarnya yang bergerak itu ialah bintang, bukan bumi.
Namun kita tetap harus membandingkan klaim versi Flat Earth dengan Globe Earth.
FE: Bintang berputar mengelilingi bumi
GE: Bumi berputar pada porosnya
Keduanya dirasa masuk akal. Tetapi klaim dari FE ini hanya menunjukan pergerakan bintang di langit utara. Bagaimana dengan bintang di langit selatan (Sigma Octantis)?
Tidak ada langit selatan di peta bumi versi Flat Earth karena memang tidak ada kutub bumi. Dalam peta bumi datar, orang yang berada di belahan bumi selatan melihat ke arah selatan, mereka tidak bisa melihat pola Sigma Octantis.
Konsekuensi dari bentuk bumi datar seharusnya kita tidak bisa melihat pemandangan bintang selatan. Tetapi faktanya banyak orang bisa menyaksikan hal tersebut yang secara otomatis meruntuhkan klaim bahwa bintang mengelilingi bumi.
Video di atas merekam bintang di langit belahan bumi selatan atau Southern Hemisphere. Orang di daerah belahan bumi selatan hanya bisa melihat bintang selatan. Mereka tidak bisa melihat bintang utara karena terhalang lengkungan bumi.
Sementara orang yang tinggal di daerah ekuator (khatulistiwa) dapat menyaksikan keduanya. Hanya saja perlu sedikit penanganan sudut pandang agar bisa melihat bintang dengan jelas.
Ada yang bertanya:
"Dalam versi bumi bulat, bumi mengelilingi matahari, seharusnya posisi bintang polaris tidak bisa terlihat konstan. Bagaimana mungkin ini terjadi?"
Jawabannya adalah karena jarak bumi dan bintang yang sangat...sangat...sangat... jauh.
Jarak Polaris dengan bumi ialah 434 tahun cahaya. Coba kalian hitung sendiri berapa jarak tersebut dalam satuan kilometer, yang pasti bilangannya sangat panjang.
Jaraknya yang begitu jauh tersebut membuat pergerakan bumi mengelilingi matahari membuat kita sangat sulit untuk melihat perubahan lokasi bintang Polaris.
Menurut Kim Aaron dari California Institute of Technology, perubahan sudut pandang kita terhadap bintang Polaris hanya 0.0000042 derajat. Bahkan angka tersebut bisa lebih kecil lagi mengingat matahari dan Polaris bergerak bersama-sama mengelilingi galaksi.
Bisa kamu bayangkan sendiri seberapa kecil sudut itu untuk melihat perubahan posisi bintang.
Alasan kedua ialah perubahan sumbu bumi terjadi sangat lama. Poros bumi berubah selama 26.000 tahun. Ini artinya setiap 72 tahun hanya ada pergeseran 1 derajat.
Jadi meskipun bumi berotasi selama 24 jam, berevolusi selama setahun, dan terjadi perubahan musim sekalipun tidak membuat bintang utara atau Polaris terlihat mengalami pergeseran (bersifat stationary). Prinsip yang sama juga terjadi pada Sigma Octantis.
Ada satu fakta menarik tentang bintang. Bintang-bintang di angkasa terlihat berkedip-kedip karena cahayanya dibiaskan oleh atmosfer.
Pembuat video menjadikan Gleason's New Standard Map of The World sebagai standar peta dunia sebelum berdirinya NASA tahun 1958.
Klaim ini jelas salah, pasalnya New Standard Map of The World dibuat untuk menentukan koordinat dan zona waktu. Bukan peta dunia dalam versi Flat Earth.
Peta yang terbit pada 1892 tersebut justru menggunakan proyeksi dari bentuk bumi bulat. Pernyataan ini sendiri tertulis dalam catatan informasi di Digital Commonwealth.
Jika menilik dari sejarahnya, peta dunia berbentuk bola pertama dibuat oleh astronom Yunanipada abad ke-3 SM. Pada kala itu perdebatan tentang bentuk bumi nyaris tidak ada, semua orang sepakat bahwa bentuk bumi adalah bulat.
Berangkat dari situ, orang-orang mulai membuat peta bumi bulat versinya sendiri. Saat itu peta yang dibuat setiap pihak punya perbedaan. Hal ini wajar sebab teknologi dan sistem yang dipakai untuk membuat peta tidak sebaik sekarang.
Membuat peta zaman dahulu pun perlu imajinasi yang kuat serta mampu mengasumsikan permukaan bumi lewat sejumlah patokan. Namun semuanya secara konsisten merujuk pada peta bumi globe.
Berikut beberapa bukti penggunaan bumi globe sejak lama.
Video produksi lainnya dapat dilihat disini.
NASA didirikan tahun 1958, sementara peta bumi globe sudah ada jauh sebelumnya Jika standar peta dunia adalah Flat Earth, tidak mungkin peta bumi globe dibuat. Maka klaim peta standar dunia adalah peta Flat Earth adalah salah.
Dalam video Flat Earth 101, terlihat si kreator video sangat mengintimidasi NASA, ia menuduh NASA melakukan kebohongan sains antariksa.
It doesn't make sense. Ini tidak masuk akal.
Sebelum NASA, eksplorasi luar angkasa sudah dilakukan Uni Soviet (sekarang Rusia) pada 1957 dengan meluncurkan satelit Sputnik 1.
Itu artinya Uni Soviet sudah lebih dulu tahu antariksa, namun kenapa semua menyalahkan NASA?
Klaim ini sedikit dipelintir agar sesuai keinginan pembuat video. Berikut saya kutip pernyataannya:
"Pembuatan peta bumi datar menjadi bumi bola disebut Azimuthal Equidistant"
Ini terbalik.
Fakta sebenarnya justru USGS yang menggunakan peta globe untuk membuat peta versi proyeksi Azimuthal Equidistant.
Perlu dicatat bahwa proyeksi Azimuthal Equidistant bukan merujuk atau mendukung peta Flat Earth.
Pada halamannya yang berjudul Map Projections, USGS menjelaskan berbagai jenis proyeksi peta yang mereka gunakan untuk berbagai keperluan.
Proyeksi peta entah itu The Globe, Mercator, Miller Cylindrical, Robinson, Sinusoidal Equal Area, Orthographic, Azimuthal Equidistant, Gnomic, dan sebagainya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Proyeksi Azimuthal Equidistant seperti yang dikatakan pada video seolah "mendukung" peta Flat Earth. Apalagi juga digunakan untuk membuat peta nasional Amerika Serikat, menentukan arah penerbangan, dan menentukan arah antena.
Azimuthal Equidistant tidak mengambil peta Flat Earth. Tetapi Azimuthal Equidistant mengambil proyeksi peta bumi globe. Lebih masuk akal jika Flat Earth mengadopsi Azimuthal Equidistant sebagai petanya.
Saya tekankan sekali lagi, setiap proyeksi peta punya kelebihan dan kekurangannya tersendiri sehingga fungsinya pun berbeda.
Silahkan baca di halaman Map Projections dengan link yang sudah diberikan tadi. USGS seluruhnya menggunakan peta bumi globe untuk diratakan dengan berbagai proyeksi.
Bahkan USGS menyebut peta bumi globe untuk beberapa hal punya kelebihan yang tak bisa disaingi proyeksi peta manapun.
Ngomong-ngomong, dikatakan bahwa USGS adalah lembaga geologi paling kredibel. USGS juga dari Amerika Serikat, satu negara dengan NASA. Tapi kenapa perspektif Flat Earth terhadap keduanya malah berat sebelah?
Padahal USGS dan NASA diberi "makan" oleh negara yang sama, anggaran yang sama.
Dan saya punya kabar baik untuk kalian. Ternyata USGS dan NASA punya jalinan kedekatan :p
Sejak kapan kesepakatan Antartic Treaty 1959 melarang orang untuk pergi ke Antartika? Berdasarkan situs resmi Antartic Treaty, tidak ada larangan untuk mengunjungi Antartika.
Isi traktat tersebut hanya melarang klaim wilayah oleh negara manapun. Artinya, Antartika adalah area yang tidak boleh dimiliki oleh siapapun, namun bukan berarti tak boleh dikunjungi.
Perjanjian sepakat bahwa Antartika merupakan tempat untuk penelitian dan ilmu pengetahuan, bahkan melarang aktivitas militer.
Orang-orang boleh mengunjungi Antartika untuk tujuan sains atau sekedar berwisata disana.Wisata ke Antartika sendiri menjadi tren wisata anti-mainstream.
Soal Antartika ini saya rasa tidak perlu dibahas terlalu panjang mengingat pembahasan lebih lengkap akan dilakukan di episode lain.
Pada umumnya orang akan langsung mempercayai ini. Alasannya sederhana, jika klaim sebelumnya sudah percaya maka yang ini juga pasti dipercayai.
Kreator video cukup cerdik dalam mengutarakan argumen. Dia tahu betul resep untuk menghipnotis penonton lewat perkataan, entah dia belajar dari mana.
Ketika mendengar klaim tersebut saya cuma bisa tersenyum geli. Ternyata dia berusaha menyamakan antara proyeksi Azimuthal Equidistant dengan peta Flat Earth.
Padahal keduanya berbeda. Seperti telah dijelaskan di klaim sebelumnya, Azimuthal Equidistant mengambil peta bumi globe, bukan peta bumi datar khas kalangan Flat Earth.
Logo PBB yang sekarang adalah revisi di tahun 1946. Antara logo PBB tahun 1945 dan 1946 hanya memiliki perbedaan kecil, yakni memindahkan Amerika Utara dari titik pusat lambang. Kita bisa abaikan hal itu.
Pembuat logo PBB, Donal McLaughlin memilih gambar peta dunia dalam proyeksi Azimuthal Equidistant agar seluruh wilayah negara di dunia bisa terlihat dari satu sudut pandang.
Seperti yang dikatakan tadi, tiap proyeksi peta punya kelebihan tersendiri. Dalam hal ini proyeksi Azimuthal Equidistant dirasa cocok untuk dijadikan logo PBB, simbol kedamaian masyarakat dunia.
Bentuknya yang melingkar membuat Azimuthal Equidistant terlihat lebih menarik dibanding proyeksi Mercator.
Saya ingin mengkritik, sudut pandang Flat Earth itu sendiri. Mereka menganggap PBB merupakan elite global sementara mereka juga menggunakan properti PBB untuk dijadikan brand ambassador untuk mempromosikan Flat Earth.
Mengherankan bukan?
Mungkin kalian bertanya-tanya mengapa ruang rahasia presiden Kennedy menggunakan peta bumi datar. Sekedar ingin mengklarifikasi, peta tersebut bukan peta Flat Earth namun proyeksi Azimuthal Equidistant.
Seperti yang telah disinggung tadi, proyeksi Azimuthal Equidistant sangat berguna untuk menentukan arah penerbangan.
Nah, presiden Kennedy menjabat di era Perang Dingin. Maka dari itu sangat penting untuk mengetahui tindak-tanduk Uni Soviet ketika melancarkan serangan udara.
Oleh sebab itu kurang tepat jika menggunakan proyeksi Mercator.
Dalam video Inside the White House: The Situation Room kamu bisa melihat peta tersebut tidak benar-benar mirip dengan peta versi Flat Earth.
Ada potongan yang terlihat pada peta tersebut. Artinya memang benar bahwa peta menggunakan bentuk bumi globe yang diratakan.
Bukan cuma Amerika Serikat, mungkin saja presiden Uni Soviet saat itu menggunakan peta serupa dengan alasan yang sama.
Galileo memang tidak berhasil membuktikan Stellar Parallax. Namun jika ditelusuri sebenarnya kegagalan tersebut disebabkan karena masalah teknis.
Dalam video menunjukan ilustrasi seorang yang melihat sepucuk daun di pohon dengan latar gunung. Ilustrasi tersebut memang benar, namun tidak 100% relevan karena yang diamati Galileo adalah bintang yang jaraknya ratusan tahun cahaya.
Teleskop milik Galileo tidak mampu mengidentifikasi perubahan posisi bintang yang jauh dan berukuran sangat kecil. Seperti yang telah saya katakan tadi, jarak bintang yang jauh menjadi sulit untuk dilihat perubahan sudut pandangnya. Apalagi jika fasilitas teleskop tidak begitu baik.
Hingga akhirnya pada abad 19, Friedrich Bessel sukses melakukan pengukuran pertama Stellar Parallax. Galileo terbukti benar.
Kesuksesan Bessel juga turut dibantu oleh teknologi heliometer yang dipakainya. Setidaknya di abad 19 ada 60 Stellar Parallax yang berhasil diamati.
Di abad 20, komputer mulai dipakai untuk membantu pengamatan ini. Bahkan diluncurkan pula satelit Hipparcos yang dapat mengukur parallax yang berjarak hingga 1.600 tahun cahaya.
Belum berhenti sampai disitu, pengamatan Stellar Paralax juga menarik minat European Space Agency. Pihaknya meluncurkan Gaia Mission yang bisa mengamati bintang sejauh 10.000 tahun cahaya dengan akurasi 10 microarcseconds.
Terlepas dari pengamatan modern tentang Stellar Parallax. Sejak berhasil diamati oleh Bessel mau tidak mau orang yang menentang heliosentris harus mengaku salah :D
Bagaimana dengan Negative Parallaxes?
Saya sendiri bingung :v
Ternyata ini lumayan rumit. Tapi, pembahasan Negative Parallaxes bukan antara Flat Earth vs Globe Earth. Namun geosentris vs heliosentris. Tidak ada hubungannya dengan Flat Earth.
Saya hanya ingin menyampaikan, sebaiknya jadilah orang kritis saat menerima informasi. Sebuah kejadian punya sebab akibat, latar belakang yang menjadikannya itu ada. Inilah yang ditutupi Flat Earth.
Mungkin sebagian dari Flat Earth tidak akan menyukai artikel bantahan ini. Ya, itu sih terserah kalian tapi klaim butuh pembuktian. Sayangnya bukti-bukti yang dipaparkan FE sudah dibantah.
Berikut klaim dan bantahannya...
KLAIM: Bintang berputar mengelilingi kita
Singkatnya, bintang utara (Polaris) yang terlihat berputar mengelilingi bumi hanyalah ilusi. Memang masuk akal jika dikatakan bahwa sebenarnya yang bergerak itu ialah bintang, bukan bumi.
Namun kita tetap harus membandingkan klaim versi Flat Earth dengan Globe Earth.
FE: Bintang berputar mengelilingi bumi
GE: Bumi berputar pada porosnya
Keduanya dirasa masuk akal. Tetapi klaim dari FE ini hanya menunjukan pergerakan bintang di langit utara. Bagaimana dengan bintang di langit selatan (Sigma Octantis)?
Sebenarnya bumi yang bergerak, bukan bintangnya |
Tidak ada langit selatan di peta bumi versi Flat Earth karena memang tidak ada kutub bumi. Dalam peta bumi datar, orang yang berada di belahan bumi selatan melihat ke arah selatan, mereka tidak bisa melihat pola Sigma Octantis.
Orang yang berada di bagian selatan Afrika, Australia, dan Amerika tidak bisa menyaksikan bintang selatan |
Konsekuensi dari bentuk bumi datar seharusnya kita tidak bisa melihat pemandangan bintang selatan. Tetapi faktanya banyak orang bisa menyaksikan hal tersebut yang secara otomatis meruntuhkan klaim bahwa bintang mengelilingi bumi.
Video di atas merekam bintang di langit belahan bumi selatan atau Southern Hemisphere. Orang di daerah belahan bumi selatan hanya bisa melihat bintang selatan. Mereka tidak bisa melihat bintang utara karena terhalang lengkungan bumi.
Sementara orang yang tinggal di daerah ekuator (khatulistiwa) dapat menyaksikan keduanya. Hanya saja perlu sedikit penanganan sudut pandang agar bisa melihat bintang dengan jelas.
Sudah disebutkan bahwa bintang kutub bisa dilihat dengan mudah di kutub bumi (sumber: Wikipedia) |
Ada yang bertanya:
"Dalam versi bumi bulat, bumi mengelilingi matahari, seharusnya posisi bintang polaris tidak bisa terlihat konstan. Bagaimana mungkin ini terjadi?"
Jawabannya adalah karena jarak bumi dan bintang yang sangat...sangat...sangat... jauh.
Jarak Polaris dengan bumi ialah 434 tahun cahaya. Coba kalian hitung sendiri berapa jarak tersebut dalam satuan kilometer, yang pasti bilangannya sangat panjang.
Jaraknya yang begitu jauh tersebut membuat pergerakan bumi mengelilingi matahari membuat kita sangat sulit untuk melihat perubahan lokasi bintang Polaris.
Gambar kedua dan ketiga lokasi buminya sudah diubah, namun sulit untuk mendeteksinya pada foto ketiga bukan? |
Menurut Kim Aaron dari California Institute of Technology, perubahan sudut pandang kita terhadap bintang Polaris hanya 0.0000042 derajat. Bahkan angka tersebut bisa lebih kecil lagi mengingat matahari dan Polaris bergerak bersama-sama mengelilingi galaksi.
Bisa kamu bayangkan sendiri seberapa kecil sudut itu untuk melihat perubahan posisi bintang.
Lingkaran panah berwarna putih merupakan arah berubahnya sumbu bumi selama 26.000 tahun (sumber: Wikipedia) |
Alasan kedua ialah perubahan sumbu bumi terjadi sangat lama. Poros bumi berubah selama 26.000 tahun. Ini artinya setiap 72 tahun hanya ada pergeseran 1 derajat.
Jadi meskipun bumi berotasi selama 24 jam, berevolusi selama setahun, dan terjadi perubahan musim sekalipun tidak membuat bintang utara atau Polaris terlihat mengalami pergeseran (bersifat stationary). Prinsip yang sama juga terjadi pada Sigma Octantis.
Ada satu fakta menarik tentang bintang. Bintang-bintang di angkasa terlihat berkedip-kedip karena cahayanya dibiaskan oleh atmosfer.
Bintang yang jauh akan berkelap-kelip jika dilihat dari bumi. Hal ini tidak mungkin terjadi pada klaim bintang yang menempel pada kubah bumi (sumber: Info Astronomy) |
KLAIM: Peta dunia sebelum NASA adalah peta Flat Earth
Pembuat video menjadikan Gleason's New Standard Map of The World sebagai standar peta dunia sebelum berdirinya NASA tahun 1958.
Klaim ini jelas salah, pasalnya New Standard Map of The World dibuat untuk menentukan koordinat dan zona waktu. Bukan peta dunia dalam versi Flat Earth.
Di sudut lampiran terdapat informasi yang menunjukan kegunaan peta tersebut (sumber: BPL) |
Peta yang terbit pada 1892 tersebut justru menggunakan proyeksi dari bentuk bumi bulat. Pernyataan ini sendiri tertulis dalam catatan informasi di Digital Commonwealth.
Tertulis jelas bahwa peta diambil dari bumi globe yang diratakan |
Jika menilik dari sejarahnya, peta dunia berbentuk bola pertama dibuat oleh astronom Yunanipada abad ke-3 SM. Pada kala itu perdebatan tentang bentuk bumi nyaris tidak ada, semua orang sepakat bahwa bentuk bumi adalah bulat.
Patung Atlas, dewa mitologi Yunani yang mengangkat bumi (sumber: Wikipedia) |
Berangkat dari situ, orang-orang mulai membuat peta bumi bulat versinya sendiri. Saat itu peta yang dibuat setiap pihak punya perbedaan. Hal ini wajar sebab teknologi dan sistem yang dipakai untuk membuat peta tidak sebaik sekarang.
Membuat peta zaman dahulu pun perlu imajinasi yang kuat serta mampu mengasumsikan permukaan bumi lewat sejumlah patokan. Namun semuanya secara konsisten merujuk pada peta bumi globe.
Berikut beberapa bukti penggunaan bumi globe sejak lama.
Peta "Old World" salinan abad 15 yang menunjukan benua Afrika, Eropa, dan Asia pada abad 13 (sumber: Wikipedia) |
The Nuremberg Globe oleh Martin Behaim pada abad 15 (sumber: Wikipedia) |
Hunt-Lenox Globe salinan abad 19 oleh B.F. De Costa pada abad 15 (sumber: Wikipedia) |
Objek peta bumi globe di observatorium Taqi ad-Din pada abad 16 (sumber: Wikipedia) |
Universalis Cosmographia oleh Martin Waldseemüller pada abad 16 (sumber: Wikipedia) |
Celestial Globe oleh Coronelli pada abad 17 (sumber: Wikipedia) |
Peta bumi bulat de l’Isle de Globe yang dibuat pada abad 18 (sumber: Columbia College) |
Peta bumi globe yang dibuat di Perancis pada abad 19 (sumber: Ebay) |
Klaim bahwa sebelum NASA orang-orang menggunakan peta bumi datar adalah salah.Gleason's New Standard Map of The World saja menggunakan peta bumi globe yang sengaja diratakan untuk mengetahui zona waktu dan koordinat.
Berikut video manufaktur bumi globe tahun 1955 di London.
Berikut video manufaktur bumi globe tahun 1955 di London.
Video produksi lainnya dapat dilihat disini.
NASA didirikan tahun 1958, sementara peta bumi globe sudah ada jauh sebelumnya Jika standar peta dunia adalah Flat Earth, tidak mungkin peta bumi globe dibuat. Maka klaim peta standar dunia adalah peta Flat Earth adalah salah.
Dalam video Flat Earth 101, terlihat si kreator video sangat mengintimidasi NASA, ia menuduh NASA melakukan kebohongan sains antariksa.
It doesn't make sense. Ini tidak masuk akal.
Sebelum NASA, eksplorasi luar angkasa sudah dilakukan Uni Soviet (sekarang Rusia) pada 1957 dengan meluncurkan satelit Sputnik 1.
Itu artinya Uni Soviet sudah lebih dulu tahu antariksa, namun kenapa semua menyalahkan NASA?
KLAIM: Peta bumi bola berdasarkan peta bumi datar oleh USGS
Klaim ini sedikit dipelintir agar sesuai keinginan pembuat video. Berikut saya kutip pernyataannya:
"Pembuatan peta bumi datar menjadi bumi bola disebut Azimuthal Equidistant"
Ini terbalik.
Fakta sebenarnya justru USGS yang menggunakan peta globe untuk membuat peta versi proyeksi Azimuthal Equidistant.
USGS tidak pernah menggunakan peta Flat Earth untuk dijadikan globe |
Perlu dicatat bahwa proyeksi Azimuthal Equidistant bukan merujuk atau mendukung peta Flat Earth.
Pada halamannya yang berjudul Map Projections, USGS menjelaskan berbagai jenis proyeksi peta yang mereka gunakan untuk berbagai keperluan.
Proyeksi peta entah itu The Globe, Mercator, Miller Cylindrical, Robinson, Sinusoidal Equal Area, Orthographic, Azimuthal Equidistant, Gnomic, dan sebagainya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Tidak ada proyeksi peta yang sempurna, semuanya punya ranah fungsi tersendiri |
Proyeksi Azimuthal Equidistant seperti yang dikatakan pada video seolah "mendukung" peta Flat Earth. Apalagi juga digunakan untuk membuat peta nasional Amerika Serikat, menentukan arah penerbangan, dan menentukan arah antena.
Azimuthal Equidistant tidak mengambil peta Flat Earth. Tetapi Azimuthal Equidistant mengambil proyeksi peta bumi globe. Lebih masuk akal jika Flat Earth mengadopsi Azimuthal Equidistant sebagai petanya.
Saya tekankan sekali lagi, setiap proyeksi peta punya kelebihan dan kekurangannya tersendiri sehingga fungsinya pun berbeda.
Silahkan baca di halaman Map Projections dengan link yang sudah diberikan tadi. USGS seluruhnya menggunakan peta bumi globe untuk diratakan dengan berbagai proyeksi.
Bahkan USGS menyebut peta bumi globe untuk beberapa hal punya kelebihan yang tak bisa disaingi proyeksi peta manapun.
Ngomong-ngomong, dikatakan bahwa USGS adalah lembaga geologi paling kredibel. USGS juga dari Amerika Serikat, satu negara dengan NASA. Tapi kenapa perspektif Flat Earth terhadap keduanya malah berat sebelah?
Padahal USGS dan NASA diberi "makan" oleh negara yang sama, anggaran yang sama.
Dan saya punya kabar baik untuk kalian. Ternyata USGS dan NASA punya jalinan kedekatan :p
Saya ga bilang ini kabar baik untuk kalian yang percaya Flat Earth (sumber: The Register) |
KLAIM: Berdasarkan Antartic Treaty 1959, tak ada yang boleh pergi ke Antartika
Sejak kapan kesepakatan Antartic Treaty 1959 melarang orang untuk pergi ke Antartika? Berdasarkan situs resmi Antartic Treaty, tidak ada larangan untuk mengunjungi Antartika.
Isi traktat tersebut hanya melarang klaim wilayah oleh negara manapun. Artinya, Antartika adalah area yang tidak boleh dimiliki oleh siapapun, namun bukan berarti tak boleh dikunjungi.
Perjanjian sepakat bahwa Antartika merupakan tempat untuk penelitian dan ilmu pengetahuan, bahkan melarang aktivitas militer.
Banyak orang sudah pernah pergi ke Antartika (sumber: South Pole Station) |
Orang-orang boleh mengunjungi Antartika untuk tujuan sains atau sekedar berwisata disana.Wisata ke Antartika sendiri menjadi tren wisata anti-mainstream.
Soal Antartika ini saya rasa tidak perlu dibahas terlalu panjang mengingat pembahasan lebih lengkap akan dilakukan di episode lain.
KLAIM: Peta bumi datar merupakan dasar pembuatan logo PBB
Pada umumnya orang akan langsung mempercayai ini. Alasannya sederhana, jika klaim sebelumnya sudah percaya maka yang ini juga pasti dipercayai.
Kreator video cukup cerdik dalam mengutarakan argumen. Dia tahu betul resep untuk menghipnotis penonton lewat perkataan, entah dia belajar dari mana.
Ketika mendengar klaim tersebut saya cuma bisa tersenyum geli. Ternyata dia berusaha menyamakan antara proyeksi Azimuthal Equidistant dengan peta Flat Earth.
Azimuthal Equidistant, not Flat Earth (sumber: Wikipedia) |
Padahal keduanya berbeda. Seperti telah dijelaskan di klaim sebelumnya, Azimuthal Equidistant mengambil peta bumi globe, bukan peta bumi datar khas kalangan Flat Earth.
Logo PBB yang sekarang adalah revisi di tahun 1946. Antara logo PBB tahun 1945 dan 1946 hanya memiliki perbedaan kecil, yakni memindahkan Amerika Utara dari titik pusat lambang. Kita bisa abaikan hal itu.
Organisasi Flat Earth modern belum ada tahun 1945, apakah Donal McLaughlin seorang FE? |
Pembuat logo PBB, Donal McLaughlin memilih gambar peta dunia dalam proyeksi Azimuthal Equidistant agar seluruh wilayah negara di dunia bisa terlihat dari satu sudut pandang.
Seperti yang dikatakan tadi, tiap proyeksi peta punya kelebihan tersendiri. Dalam hal ini proyeksi Azimuthal Equidistant dirasa cocok untuk dijadikan logo PBB, simbol kedamaian masyarakat dunia.
Bentuknya yang melingkar membuat Azimuthal Equidistant terlihat lebih menarik dibanding proyeksi Mercator.
Andaikan pakai Mercator, hasilnya tak seindah Azimuthal Equidistant |
Saya ingin mengkritik, sudut pandang Flat Earth itu sendiri. Mereka menganggap PBB merupakan elite global sementara mereka juga menggunakan properti PBB untuk dijadikan brand ambassador untuk mempromosikan Flat Earth.
Mengherankan bukan?
KLAIM: Ruang kerja rahasia presiden Kennedy menggunakan peta bumi datar
Mungkin kalian bertanya-tanya mengapa ruang rahasia presiden Kennedy menggunakan peta bumi datar. Sekedar ingin mengklarifikasi, peta tersebut bukan peta Flat Earth namun proyeksi Azimuthal Equidistant.
Seperti yang telah disinggung tadi, proyeksi Azimuthal Equidistant sangat berguna untuk menentukan arah penerbangan.
Nah, presiden Kennedy menjabat di era Perang Dingin. Maka dari itu sangat penting untuk mengetahui tindak-tanduk Uni Soviet ketika melancarkan serangan udara.
Oleh sebab itu kurang tepat jika menggunakan proyeksi Mercator.
Proyeksi Mercator tidak menunjukan kutub utara sehingga tidak cocok untuk membaca arah penerbangan |
Dalam video Inside the White House: The Situation Room kamu bisa melihat peta tersebut tidak benar-benar mirip dengan peta versi Flat Earth.
Potongan ini menunjukan bahwa peta tersebut mengambil wujud bumi globe yang dijadikan datar |
Ada potongan yang terlihat pada peta tersebut. Artinya memang benar bahwa peta menggunakan bentuk bumi globe yang diratakan.
Bukan cuma Amerika Serikat, mungkin saja presiden Uni Soviet saat itu menggunakan peta serupa dengan alasan yang sama.
KLAIM: Stellar Parallax tidak bisa dibuktikan
Galileo memang tidak berhasil membuktikan Stellar Parallax. Namun jika ditelusuri sebenarnya kegagalan tersebut disebabkan karena masalah teknis.
Dalam video menunjukan ilustrasi seorang yang melihat sepucuk daun di pohon dengan latar gunung. Ilustrasi tersebut memang benar, namun tidak 100% relevan karena yang diamati Galileo adalah bintang yang jaraknya ratusan tahun cahaya.
Teleskop milik Galileo tidak mampu mengidentifikasi perubahan posisi bintang yang jauh dan berukuran sangat kecil. Seperti yang telah saya katakan tadi, jarak bintang yang jauh menjadi sulit untuk dilihat perubahan sudut pandangnya. Apalagi jika fasilitas teleskop tidak begitu baik.
Hingga akhirnya pada abad 19, Friedrich Bessel sukses melakukan pengukuran pertama Stellar Parallax. Galileo terbukti benar.
Heliometer teleskop oleh Friedrich Bessel |
Kesuksesan Bessel juga turut dibantu oleh teknologi heliometer yang dipakainya. Setidaknya di abad 19 ada 60 Stellar Parallax yang berhasil diamati.
Di abad 20, komputer mulai dipakai untuk membantu pengamatan ini. Bahkan diluncurkan pula satelit Hipparcos yang dapat mengukur parallax yang berjarak hingga 1.600 tahun cahaya.
Ilustrasi CGI wahana Gaia |
Belum berhenti sampai disitu, pengamatan Stellar Paralax juga menarik minat European Space Agency. Pihaknya meluncurkan Gaia Mission yang bisa mengamati bintang sejauh 10.000 tahun cahaya dengan akurasi 10 microarcseconds.
Terlepas dari pengamatan modern tentang Stellar Parallax. Sejak berhasil diamati oleh Bessel mau tidak mau orang yang menentang heliosentris harus mengaku salah :D
Bagaimana dengan Negative Parallaxes?
Saya sendiri bingung :v
Ternyata ini lumayan rumit. Tapi, pembahasan Negative Parallaxes bukan antara Flat Earth vs Globe Earth. Namun geosentris vs heliosentris. Tidak ada hubungannya dengan Flat Earth.
Negative Parallaxes punya dua kemungkinan, geosentris atau heliosentris (sumber: Freelists) |
Oliver Justin Lee dari Harvard University menerbitkan tulisannya tentang On a Reason for the Appearance of Negative Parallaxes in the Determination of the Distances of Stars. Menyimpulkan bahwa Negative Parallaxes muncul karena kesalahan pengamat dalam menentukan posisi bintang.
Pengamat harus melakukan observasi selama senam bulan untuk melihat bintang. Dalam hal ini ukuran bintang yang terlihat sama dan jarak yang jauh mengacaukan segalanya. Antara bintang A dan bintang B menjadi rancu. Jika sudah salah disini, maka tidak bisa disimpulkan hasil pengamatan.
Jika nilainya negatif, maka parallax akan bernilai tak terhingga, jelas ini tidak mungkin |
Sebenarnya parallax bintang tidak akan menjadi negatif, namun hanya mendekati angka 0 sehingga terlalu kecil untuk diukur. Ini sering terjadi pada bintang-bintang yang berada sedikit di luar zona batas terjauh pengukuran.
Siapa yang benar, geosentris atau heliosentris? Jelas heliosentris :D
Terlepas dari itu, Negative Parallaxes tidak ada hubungannya dengan Flat Earth. Skema Flat Earth berbeda dengan geosentris. Geosentris berkata benda langit mengelilingi bumi, sementara Flat Earth mengatakan benda langit menempel pada kubah celestial yang berputar.
Heliosentris atau geosentris, keduanya tidak menunjukan kesamaan dengan Flat Earth |
Kesimpulannya, klaim bahwa Stellar Parallax tidak bisa dibuktikan adalah salah. Stellar Parallax sudah dibuktikan sejak abad 19. Sedangkan Negative Parallaxes merupakan temuan baru, dimana ada kesalahan pengukuran akibat jarak bintang yang terlalu jauh.
KLAIM: Galileo dihukum karena pemberontakan politik, bukan sains
Dikatakan karena Galileo gagal membuktikan teorinya dan marah sehingga ia melemparkan serangan kepada Paus Urbanus III lewat buku Dialogue Concerning the Two Chief World Systems.
Wah hebat sekali si pembuat video berhasil menemukan sebuah fakta sejarah yang tersembunyi selama ratusan tahun. Kenapa ga dilaporkan aja ke ahli sejarah, siapa tahu dapat komisi :p
Well, buku yang terbit tahun 1632 tersebut ditulis Galileo untuk membandingkan sistem Copernican dan Ptolemaic. Tidak ada upaya serangan seperti yang diklaim dalam video.
Silahkan baca rangkuman bukunya disini.
Kalau dihukum karena pemberontakan politik, buat apa Gereja Katolik Roma merehabilitasi namanya sebagai ilmuwan? |
Galileo terbukti benar, justru saat itu pihak Gereja Katolik yang salah. Akhirnya kita semua tahu bahwa nama Galileo dipulihkan dan ia menjadi salah satu ilmuwan paling berjasa yang pernah ada.
KLAIM: Balon gas terbang? Besi tenggelam?
Ini pertanyaan anak SD, yang pantas jawab sebenarnya guru SD karena guru paham bagaimana cara menerangkan sesuatu kepada anak yang masih polos di bidang sains.
Sayangnya banyak FE yang masih "imut-imut" sehingga mau tidak mau harus disuapin jawaban untuk mengenyangkan perut mereka.
Mengapa balon bisa terbang dan air tetap melekat? Mengapa gabus mengapung dan besi tenggelam?
Jawabannya adalah berat jenis.
Kalian yang FE mungkin akan senang ketika saya menjawab itu. Tapi, apakah kalian sudah tahu rumus berat jenis oleh Archimedes?
s = mg/V
s = berat jenis (N/m³)
m = massa benda (kg)
g = gaya gravitasi (N/kg)
V = volume benda (m³)
Terbukti, melibatkan gravitasi (sumber: Wikipedia).
Di era Archimedes memang belum ditemukan istilah gravitasi. Namun mereka sudah mengerti adanya gaya tarik bumi. Barulah Newton mendefinisikan hal tersebut sebagai gravitasi.
Archimedes sudah ada ribuan tahun sebelum Newton. Tidak ada masalah dengan ini, bahkan Newton sendiri menggunakan prinsip yang dibuat oleh Archimedes. Gravitasi dan berat jenis saling melengkapi.
Video seolah memfitnah Newton bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh gravitasi.
Gravitasi dan berat jenis saling berkaitan |
Gravitasi dan berat jenis punya hubungan erat. Balon helium bisa terbang karena berat jenisnya lebih ringan dari udara. Gabus bisa mengapung karena berat jenisnya lebih ringan dari air. Begitu juga sebaliknya dengan besi.
Bagaimana dengan benda berat dan benda ringan yang dijatuhkan di ruang vakum, kenapa jatuhnya bisa sama?
Prinsip Archimedes memerlukan medium. Tanpa medium maka ia tidak berlaku, namun gravitasi tetap berlaku. Cek video ketika bola bowling dan bulu dijatuhkan bersamaan di ruang vakum:
Andaikan ada udara, tentu bulu akan jatuh lebih lambat sebab ia akan bergesekan dengan udara dan memperlambat jatuhnya. Sedangkan di ruang vakum kecepatan jatuh benda apapun tetap 9,8 m/s.
Balon helium terus terbang tapi ia akan terhenti di titik dimana udara sudah tidak ada. Gabus akan terus bergerak naik dari dasar ke permukaan air, tidak sampai mengambang di udara bukan?
Amat disayangkan video Flat Earth 101 begitu hebatnya menyesatkan ilmu pengetahuan. Jika ada yang bertanya kenapa Indonesia sulit maju, mungkin karena banyak orang seperti itu.
KLAIM: Gravitasi Newton dan Relativitas Einstein hanya teori, bukan fakta
Dari pernyataannya, saya rasa dia tidak mengerti istilah teori dalam sains. Justru fakta adalah jenjang awal sebelum fenomena dapat disebut teori.
Teori > Fakta
Istilah yang benar adalah Hukum Gravitasi dan Teori Relativitas.
Kalau saya jelaskan disini bakalan panjang. Maka dari itu saya sarankan tonton video dari channel edukasi Kok Bisa? yang membahas tentang fakta, hipotesa, teori, hingga hukum.
Sudah paham kan? :)
Hukum adalah kepastian sementara teori yang menjelaskan terjadinya.
Bagaimana dengan artikel Gravity: It's Only a Theory yang ditampilkan pada video?
Artikel tersebut memang benar adanya. Tapi itu cuma satire (parodi).
Cuma satire, tidak perlu tanggapi serius (sumber NCSE) |
Justru bagus kalau gravitasi dibilang teori, bukan fakta. Karena memang sejatinya teori punya strata yang lebih tinggi dari fakta :D
Namun tetap saja, gravitasi sudah diakui sebagai hukum
BUKTI EMPIRIS GRAVITASI.
KLAIM: Newton menjawab elektron mengelilingi inti atom karena gravitasi
Saya kutip pernyataan si kreator video:
"Elektron berputar mengelilingi inti atom, apa penyebabnya? Newton akan menjawab gravitasi, Niels Bohr menjawab elektromagnetik"
Bisakah kalian menemukan kejanggalan dialog fiktif ini?
Yap, benar sekali. Tahun Newton hidup dan Niels hidup berbeda jauh. Niels Bohr sendiri menemukan atom 171 tahun setelah kematian Newton.
Mana mungkin Newton mengetahui mekanisme kerja atom?
Cara kerja atom dijelaskan dalam Mekanika Quantum, di zaman Newton belum ada istilah ini.
Tidak adil jika langsung menjudge Newton akan menjawabnya sebagai gravitasi. Ini cacat logika namanya.
Elektron yang mengelilingi inti atom tidak bisa disamakan dengan bumi yang mengelilingi matahari.
Planet bukan elektron raksasa yang mengelilingi inti atom. Sekilas memang mirip secara visual. Tapi bukan berarti cara kerjanya sama.
Kenyataannya, atom berbeda dengan tata surya |
Pada atom, satu jalur bisa diisi beberapa elektron, sedangkan planet hanya satu di setiap orbit. Elektron tidak hanya diam, ia juga bisa mengalami pertukaran dengan elektron dari luar. Apakah bumi pernah berpindah sistem tata surya dan kita melihat matahari yang berbeda?
Planet mengelilingi bumi karena gravitasi. Elektron mengelilingi nukleus karena gaya elektromagnetik. Tata surya dan atom sangat berbeda jauh. Jadi, jangan disamakan.
Menyamakan tata surya dengan atom sama saja menyamakan sel otak dengan kumpulan galaksi di alam semesta (CGI) |
KLAIM: Newton akan menjawab matahari dan bulan beredar pada porosnya karena gravitasi
Saya kutip pernyataan si kreator video:
"Matahari dan bulan berjalan dalam porosnya, apa penyebabnya? Newton menjawab gravitasi, Nikola Tesla menjawab elektromagnetik"
Memangnya dia sudah pernah tanya ke Newton dan Tesla? :)
Adakah bukti Newton dan Tesla mengatakannya?
Quote Tesla yang diklaim dalam video saja belum jelas kebenarannya. Sekarang seolah sudah tau bahwa Tesla juga turut mempelajari gravitasi dan dengan segala perhitungan cermatnya.
Tapi ada yang aneh.
Kalau disimak baik-baik, si kreator video tampak menyamaratakan definisi gaya elektromagnetik dengan gaya gravitasi. Padahal keduanya berbeda.
Gravitasi: gaya tarik yang dimiliki semua benda yang memiliki massa
Elektromagnetik: arus listrik yang mengubah besi atau baja menjadi magnet
Semua yang punya massa pasti punya gaya tarik. Bahkan tubuh manusia sendiri juga memilikinya. Tapi bedanya, gravitasi menarik semua benda, elektromagnetik hanya benda tertentu.
Percobaan gravitasi sudah dilakukan Henry Cavendish pada abad 18. Ia menggunakan empat bola yang digantung, dua bola besar dan dua bola kecil. Kemudian bola besar diayunkan ke arah bola kecil (tidak menyentuh) dan bola kecil mengalami pergeseran. Hal ini membuktikan adanya gravitasi pada setiap benda. Makin besar massanya, makin besar gaya gravitasinya.
Contoh eksperimen Cavendish:
Kamu bisa melakukannya sendiri di rumah, alat dan bahannya juga tidak sulit ditemukan.
Gravitasi bumi bukan medan magnet.
Medan magnet bumi memang ada, tapi itu berbeda dengan gravitasi. Keberadaan medan magnet bumi dapat dibuktikan dengan jarum kompas yang selalu menunjuk arah utara.
Jadi, sudah jelas bahwa kita tidak melayang karena ada gravitasi bumi. Apalagi karena bumi punya massa yang besar maka gaya gravitasinya cukup kuat untuk menjaga bulan tetap berada di orbitnya. Begitu pula dengan matahari yang membuat planet dan asteroid mengelilinginya.
Sedangkan elegtromagnetik...
Tidak, itu cuma berlaku bagi benda logam seperti besi dan baja.
Kalau gaya elektromagnetik dipaksakan, seharusnya kita sudah melayang-layang sekarang.
Oh ya, di dalam video ada juga beberapa eksperimen Magnetic Levitation. Yap, itu memang benar, tapi membutuhkan magnet dan logam. Eksperimen tersebut tidak sedang membuktikan elektromagnetik bumi.
KLAIM: Ilusi gravitasi, ada gaya tarik tak ada gaya tolak
Sudah dijelaskan tadi, setiap benda yang memiliki massa pasti memiliki gravitasi. Sedangkan gambar yang digunakan pada video adalah medan magnet bumi.
Sekali lagi, gravitasi dan medan magnet bumi adalah kedua hal yang berbeda.
Ini bukan gravitasi, ini medan magnet (sumber: Gaia Legacy) |
Persepsi orang yang menganggap kesamaan antara gravitasi dan medan magnet dimanfaatkan oleh Flat Earth untuk menjerat para korban bergabung dalam sekte buatan Daniel Shenton.
Coba kalian cari atau tanya kepada kalangan saintis terkait fungsi medan magnet bumi. Saya yakin mereka tidak akan menjawab untuk menimbulkan gaya tarik seperti gravitasi.
Lalu apa fungsi medan magnet?
Untuk membuat perisai bumi yang dinamakan Van Allen Belt. Ya, medan magnetik bumi menciptakan perisai yang tak tampak oleh mata namun keberadaannya dapat dideteksi lewat teknologi dan ilmu pengetahuan.
Perisai ajaib inilah yang menahan gempuran angin matahari yang dapat menghilangkan eksistensi kehidupan di bumi. Ilustrasinya bisa dilihat pada video berikut:
Di luar dari pemanfaatan medan magnet, setidaknya fungsi sebagai perisai dapat dikatakan sebagai yang utama.
Apakah planet lain juga punya medan magnet? Punya, tapi saya katakan medan magnet bumi lebih istimewa.
Medan magnet bumi dan Mars (sumber: NASA) |
Mars sebenarnya berada di zona yang memungkinkan adanya kehidupan. Tapi sayangnya ia tak memiliki perisai sekuat bumi. Maka dari itu bersyukurlah bumi diciptakan dengan segala keistimewaan yang tak dimiliki planet lainnya.
Ups, saya baru sadar, saya baru bahas tentang medan magnet, belum menjawab seputar klaim pada video :D
Sejujurnya saya setuju soal pertanyaan di video, kalau ada gaya tarik, kenapa ga ada gaya tolak?
Sekilas itu bakal meruntuhkan hukum gravitasi oleh Newton, Tapi teori relativitas oleh Albert Einsten menjawab pertanyaan hukum gravitasi tersebut.
Kita akan bahas bersamaan dengan klaim selanjutnya.
KLAIM: Teori relativitas tidak terbukti
Teori relativitas Einstein mengatakan setiap benda yang memiliki massa akan melengkungkan ruang dan waktu. Kalian mungkin sudah familiar dengan teori ini karena beberapa kali sering digambarkan dalam foto maupun video.
Animasi sederhana tentang teori relativitas |
Sebelum saya bahas lebih jauh, alangkah baiknya kita bantah terlebih dahulu tentang salah satu bentuk teori relativitas yang dibuatkan modelnya secara nyata.
Kenapa bola tetap jatuh? |
Percobaan pada video tersebut memang benar. Konsepnya pun juga benar seperti pada teori relativitas. Tapi, kenapa bola tetap saja jatuh?
Jawabannya ada pada hukum kekekalan energi. Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi berubah bentuk. Bola kecil pada akhirnya terjatuh karena ia bergesekan dengan kain yang berarti sebagian energinya berubah menjadi gesekan.
Sementara di luar angkasa, tidak ada medium yang menghambat planet saat mengelilingi matahari. Ini sesuai dengan hukum kekekalan energi.
Saya berhasil menemukan footage video aslinya. Silahkan ditonton :D
Dalam video di atas, orang yang melakukan eksperimen tersebut mengatakan:
"...sekarang bola kecil mulai kehilangan energinya dimana ini tidak terjadi pada sistem tata surya, tidak ada yang mengganggu planet..."
Sayangnya footage tersebut disunyikan suaranya sehingga maknanya jadi absurd. Orang yang tidak mengecek footage asli tersebut akan langsung percaya klaim FE.
Sebelumnya video Flat Earth 101 juga sudah membahas tentang hukum kekekalan energi. Seharusnya ia sudah tahu mengapa bola tetap saja jatuh. Tapi kenapa dijadikan klaim? Kalian bisa nilai sendiri mana fakta dan mana penyesatan.
Oke, kita lanjut ke penjelasan teori relativitas Einstein...
Setelah Einstein mengembangkan relativitas selama bertahun-tahun, ia perlu membuktikan teorinya. Einstein menantang astronom untuk mengamati dan memotret sebuah bintang yang cahayanya akan dibelokkan oleh matahari.
Namun cahaya matahari yang sangat terang membuat pengamat kesulitan mendeteksinya. Untuk itu pengamatan hanya bisa dilakukan ketika terjadi gerhana.
Cahaya bintang yang lurus sebenarnya tidak lurus, ia dibelokan oleh matahari |
Singkat cerita beberapa nama seperti Erwin Finlay, William Campbell, dan Arthur Eddingtontertarik membuktikan teori relativitias Einstein. Perlu diketahui saat itu teori relativitas dipandang sebagai fiksi.
Akhirnya Campbell dan Eddington berhasil membuktikan teori relativitas. Sedangkan Finlay ketika akan melakukan observasi malah ditangkap tentara Uni Soviet karena dia merupakan orang Jerman, sementara saat itu Jerman sedang perang melawan Uni Soviet.
Saran saya, coba baca kisah perjuangan Einstein membuktikan teori relativitas di My Stupid Theory. Kalian akan lebih mengerti perkembangan teori relativitas.
Perjalanan teori relativitas untuk menjadi teori tidaklah mudah. Ada banyak kritikan yang tidak menyetujui teori ini. Berbeda pendapat itu wajar :D
Bahkan seperti yang juga muncul pada video Flat Earth 101. Ada klaim bahwa Eddington memalsukan laporannya. Klaim tersebut adalah opini, tertulis jelas di paragraf awal bahwa tulisan tersebut adalah opini. Kalian bisa membacanya di General Science Journal. Teori relativitas tidak mungkin menjadi teori jika tidak memiliki bukti.
Eddington merupakan warga negara Inggris, sedangkan Einstein adalah Jerman. Jika bukan sebuah kebenaran, Eddington tidak akan mengorbankan nama baiknya dan mengangkat nama Einstein untuk pembuktian sains. Justru "Golden Rule" ilmuwan mengharuskan mereka berkata yang sesungguhnya.
Ilmuwan boleh salah, tapi mereka tak boleh bohong. Silahkan saja jika kalian tidak meyakini Eddington, tapi bukan cuma dia yang telah membuktikan teori relativitas :)
Salah satu pembuktian teori relativitas di Hafele-Keating Experiment |
Di sisi lain, konsep dilatasi waktu yang mengatakan waktu itu relatif juga didasarkan pada teori relativitas. Waktu di tempat A dan tempat B bisa berbeda. Waktu 1 detik di tempat A bisa menjadi 1 menit di tempat B. Itu nyata, sudah dibuktikan, bukan cerita fiksi.
Satelit juga menerima efek dilatasi waktu |
Dilatasi waktu juga terjadi pada GPS. Satelit telah dikonfigurasi untuk memperhitungkan efek dilatasi waktu supaya sinyal GPS tetap akurat. Kalau kalian tertarik baca silahkan mampir disini.
Ranah lain teori relativitas (sumber: Telegraph) |
Pembuktian teori relativitas yang paling menarik yakni terjadinya gelombang gravitasi. Ternyata fenomena ini telah Einstein diprediksi 100 tahun lalu. Hebat bukan?
Gelombang gravitasi pertama berhasil dikonfirmasi ilmuwan pada awal 2016 lalu. Lantas teori relativitas pun semakin kuat dan tidak terbantahkan.
Einstein terbukti benar (sumber: Kompas) |
Gelombang gravitasi itu seperti apa? Silahkan tonton video ini:
Kalian sendiri juga bisa membuktikan teori relativitas melalui kehidupan sehari-hari.
Contoh sederhananya, pernahkah melihat lalat di dalam mobil? Kecepatan lalat terbang adalah 7 kilometer per jam. Jika mobil melaju dengan kecepatan 60 kilometer per jam, lalu lalat terbang di dalam mobil, apa yang seharusnya terjadi?
Secara logika, seharusnya lalat langsung terlempar ke belakang kaca mobil dan menempel di sana selama mobil berjalan. Penyebabnya karena lalat tidak bisa mengimbangi kecepatan mobil.
Tapi, apakah itu terjadi? Apakah lalat benar terlempar ke belakang?
Tentu saja tidak :D
Lalat tetap bisa terbang bebas kemanapun di dalam mobil.
Disinilah teori relativitas Einstein bekerja. Untuk kalian yang belum pernah melihat, sekali-kali masukan lalat ke dalam mobil yang sedang berjalan lalu lakukan pengamatan :v
Hal yang sama juga terjadi pada drone yang diterbangkan di dalam mobil yang berjalan seperti pada video berikut:
Luar biasa bukan? Fenomena tersebut sudah dirumuskan Einstein sejak lama.
Ini juga menjawab kenapa pesawat tetap bisa terbang menuju suatu tempat meski bumi berputar pada porosnya. Teori relativitas pun akhirnya menjadi dasar Stephen Hawking untuk mengembangkan theory of everything.
Newton mengatakan setiap benda yang bermassa memiliki gaya gravitasi. Kemudian Einstein menjelaskan benda bermassa memiliki gravitasi karena melengkungkan ruang dan waktu lewat teori relativitasnya.
Well, jadi kata siapa teori relativitas tidak terbukti? :)
Tambahan:
Q: Kenapa Einstein tak dapat hadiah Nobel Prize untuk teori relativitas?
A: Berdasarkan syarat Alfred Nobel, penemuan harus sudah diaplikasikan. Sementara teori relativtias belum memasuki ranah aplikasi kehidupan. Nobel Prize yang diterima Einstein adalah untuk Photoelectric Effect yang sudah diaplikasikan. Sedangkan aplikasi relativitas mulai banyak dilakukan setelah kematian Einstein. Andaikan Einstein hidup masa kini tentu ia akan mendapatkannya.
Q: Kenapa Einstein tidak mempercayai Big Bang dan meyakini Steady State?
A: Di zaman Einstein belum ada teori Big Bang. Yang saat itu diterima ilmuwan ialah teori Steady State. Big Bang mulai diperkenalkan pada 1949, kemudian baru diakui sejak 1964. Einstein sudah tidak ada saat itu, jadi bagaimana mungkin dia tahu soal Big Bang. Namun kini teori Big Bang lebih banyak diterima dibanding teori Steady State.
Di episode ini pula mulai mengenalkan ayat-ayat agama untuk mendukung argumennya. Saya ga bakal bahas agama, itu urusan masing-masing yang menganutnya. Tapi satu yang pasti, memahami bahasa Tuhan tidak boleh asal-asalan.
Sejatinya episode 3 ini memang menantang, perpaduan antara sejarah dengan sains. Sebuah kombinasi yang manjur untuk menyesatkan orang, apalagi mereka yang tak paham sejarah dan tak mempelajari sains secara seksama.
Sejak episode ini saya sadar mengapa banyak orang percaya Flat Earth. Target organisasi berlambang bumi datar tersebut menjaring orang-orang yang wawasannya sempit.
Mereka yang percaya adalah orang-orang yang mengabaikan sejarah hidup ilmuwan besar zaman dahulu, mereka juga tertidur ketika guru sains sedang menjelaskan materi, mereka kurang kritis dalam menerima informasi, pengetahuan mereka mudah diombang-ambingkan arus laut yang menyeretnya pada kemalasan berpikir.
Hmm, mereka seperti katak dalam tempurung, eh katak dalam kubah celestial...
- INDEKS
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 1
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 2
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 3
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 4
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 5
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 6
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 7
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 8
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 9
- Jawaban Klaim Flat Earth 101 Video 10
- Menjawab Tangapan Terbuka untuk kepala LAPAN dari FLAT EARTH
- Kenapa Ada yang Percaya Flat Earth?
Tidak Ada Komentar